Wednesday, November 05, 2003

Peringkat, Bukan Patokan

Maraknya Penerbitan (2/habis)

Jumlah ini akan terus bertambah, seiring keinginan menerbitkan uang.

Tetapi orang sangat yakin dan percaya bahwa yang diterbitkan adalah yang paling aman, hampir bebas dari gagal .

Tuesday, November 04, 2003

Kondisinya Mirip

Polanya sudah terbentuk, dan mirip-mirip dengan apa yang terjadi di Argentina dan Indonesia pada medio 1997 lalu.

Saturday, September 20, 2003

Data Bicara tentang Dirinya Sendiri

Posisi analis di bursa saham dunia, umumnya di negara maju, saat ini dipenuhi ribuan fisikawan dan ahli statistika. Umumnya mereka menggunakan ARCH (autoregressive conditional heteroskedastic) atau GARCH (generalized autoregressive conditional heteroskedastic) sebagai pisau analisis utama. Analisis risiko dengan menggunakan metode Engle dan Granger ini telah sedemikian banyak membantu analis, tidak hanya di bursa, tetapi ekonomi dan sistem keuangan dunia, khususnya di negara maju. Tapi bagaimana di Indonesia?

Friday, September 19, 2003

Rumus Fisika untuk Analisis di Bursa

Engle dan Granger, Peraih Nobel Ekonomi 2003 (bagian 1)

Data, bagi kebanyakan orang adalah penting. Ia bisa menjadi pendukung, sekaligus bukti dari suatu peristiwa. Apalagi bagi para pelaku bisnis, khususnya di pasar uang dan pasar modal atau para pengambil keputusan di pemerintahan, yang berkaitan dengan makro ekonomi. Tetapi, bagaimana data bisa “bercerita” tentang dirinya sendiri? Sehingga bisa lebih memberikan gambaran tentang arah dan risiko-risiko dari sebuah data yang waktunya berderet (time series).

Itulah yang dilakukan Robert F Engle dan Clive WJ Granger, peraih Nobel Ekonomi 2003.

Monday, September 08, 2003

Pertarungan (2/habis)

Sudah Klarifikasi

Adalah sikap bodoh, bila mempercayai sebagai yang nomor satu. Sebab, mereka juga tidak tahu.

Sunday, September 07, 2003

Pertarungan (1)

Tak Menyanggah Interpretasi

“Mudah-mudahan selesai sesuai target, pertengahan September ini.”

Ia lebih banyak berada di luar negeri. Anak buahnya tidak tahu, apa yang dikerjakan mulai bingung.

Tuesday, July 08, 2003

Kurang Hati-hati

Kelalaian (2/habis)

Namanya belum terkenal. Sejak awal Juni lalu, namanya mencuat.

“Saya sering dengar namanya, tetapi saya belum pernah bertemu. Saya tidak kenal dia. Teman-teman, saat saya tanya juga, mengaku tidak kenal.”

Monday, July 07, 2003

Dipilih, Karena Mitra

Kelalaian Manajemen? (bagian 1)

Manajemen baru memilih salah satu karena sudah keburu tutup.

Tuesday, May 27, 2003

'Manajemen itu Very Smart'

Kebodohan atau Kebohongan? (2-habis)


Manajemen bukanlah orang yang tidak mengerti bisnis. “Mereka adalah orang-orang yang smart. Very smart, malah. Karena mereka berpengalaman di bisnis ini selama 30 tahun.”

“Mereka juga tidak mungkin bohong, karena kelihatan dari sikap pro-aktif yang ditunjukkan selama ini muncul,” tambahnya. Lalu kalau bukan kebodohan dan bukan kebohongan, apa dong?

Saturday, April 12, 2003

Menjadi Kapitalis

Kepiawaian Bermain (2/habis)

Rambut perak acak-acakan, berkacamata bulat tebal, tak heran bila penampilan dan sikapnya sering digambarkan mirip seorang kakek-kakek. Dalam usianya yang menginjak kepala tujuh, ia memang seorang kakek.
Ia memilih tetap tinggal di rumah tua yang dibelinya 40 tahun silam. Ia juga suka menyantap burger atau steak untuk makan siang plus Coca Cola.

Friday, April 11, 2003

Main Sejak Usia 11 Tahun

Kepiawaian Bermain (1)


Dia adalah investor terbesar saat ini. Dengan kekayaan US$ 36 miliar. Kekayaannya itu diperoleh dari hasil main sejak berusia 11 tahun.

Thursday, April 10, 2003

Jangan Jadi Wall Street Fool

Kisah Dunia (2/habis)

Ia adalah legenda di jagad ini. Hanya sedikit yang mampu meraup untung, sekaligus rugi dalam jumlah jutaan atau miliaran dolar AS. Bukan hanya sekali dua kali, tetapi berkali-kali. Dan, ia tidak pernah menyalahkan pasar, melainkan opini. Ketika meraup untung atau rugi, ia sering berkata bahwa opini rekan-rekannya sering salah, bukan pasar. Karena pasar bergerak dengan caranya sendiri dalam arah yang berlawanan dengan opini mereka.

Wednesday, April 09, 2003

Akhir dari The Wall Street Wonder

Kisah Dunia (bagian I)

Tahun 1923, suatu hari di Chicago, Illionis, Amerika Serikat. Tepatnya di Edgewater Beach Hotel, delapan orang kaya dan paling terkenal di negeri Paman Sam itu berkumpul. Sebuah pertemuan paling mewah yang digelar para konglomerat dan orang paling berpengaruh dalam dunia bisnis di AS saat itu. Mereka adalah “raja” dalam bidangnya masing-masing.

Akhir dari The Wall Street Wonder

Kisah Dunia

Tahun 1923, suatu hari di Chicago, Illionis, Amerika Serikat. Tepatnya di Edgewater Beach Hotel, delapan orang kaya dan paling terkenal di negeri Paman Sam itu berkumpul. Sebuah pertemuan paling mewah yang digelar para konglomerat dan orang paling berpengaruh dalam dunia bisnis di AS saat itu. Mereka adalah “raja” dalam bidangnya masing-masing.

Thursday, March 20, 2003

Perang Menyelamatkan Dolar AS

Pada Januari 1999 lalu Euro lahir. Mata uang tunggal Eropa ini dibidani 12 negara anggotanya. Mereka adalah Belgia, Jerman, Yunani, Spanyol, Perancis, Irlandia, Italia, Luksemberg, Belanda, Austria, Portugal dan Finlandia. Inggris, Denmark, dan Swedia belum bergabung hingga kini. Kalau tiga negara ini masuk, jelas UE menjadi kekuatan ekonomi dunia baru, yang sangat berbagaya bagi eksistensi hegemoni AS dan dolarnya. Dengan penduduk 450 juta jiwa, PDB UE mencapai US$9,6 triliun, hampir sama dengan PDB AS (US$10,5 triliun) yang berpenduduk 280 juta.

Awalnya bayi Euro merambat, meski terseok-seok. Hingga akhirnya tersungkur dihajar tragedi Black September (911) menjadi US$0,82 atau turun 30 persen dibandingkan nilai saat dilahirankan. Setelah itu, Euro bangkit lagi, pekan lalu nilai Euro sudah bertengger di US$1,0752.

Sekarang gak tau deh...

Saturday, March 15, 2003

Setelah Lima Bulan

Setelah Lima Bulan Masih (akan Terus) Merana

Akhirnya ia berlalu dan kembali ke kiosnya untuk melayani beberapa tamu yang sedang melihat barang dagangannya berupa pakaian khas Bali. Pemuda itu mengaku sebagai pemilik kios ukuran tiga kali empat meter persegi di kawasan yang biasanya ramai dikunjungi turis, baik lokal maupun mancanegara. “Sepi!” katanya, sembari mendekat lagi.