Thursday, January 14, 1999

Merah, untuk Semester Pertama

Kinerja : Setelah 150 hari bekerja, ia dinilai tidak layak "naik kelas". Berdasarkan penilaian responden terhadap yang mereka kenal.

Wednesday, January 13, 1999

Hanyut di Arus Reformasi

Tidak Populer: Era sekarang berbeda dengan era ketika dulu. Kabinet pun terdiri atas orang lama dan orang baru. Apa karena itu banyak orang yang tidak populer?


Nyaris tak terdengar. Ini bukan iklan, tetapi begitulah kira-kira sebutan untuk beberapa orang....

Siapa Makar, Siapa Suruh?

Tuduhan Makar: Beberapa tokoh Barisan Nasional ditangkap polisi dengan tuduhan berencana membuat makar. Militer dan pemerintah akan makin ketat mengawasi gerakan oposisi?

Tuesday, January 12, 1999

Menggulung Rezim ....

Ini skenario baru. Komisi independen pun dibentuk. Tapi, kalau mau mengembalikan duit dan kekayaannya, ia akan diberi amnesti.

Majalah PANJI Edisi 2 Desember 1998

Monday, January 11, 1999

Skenario Satu: Tunggu Gerakan

Saat ini mereka tengah menyiapkan strategi, salah satunya pengerahan massa.

Banteng tampaknya akan kembali menyeruduk. Kali ini, yang akan menjadi sasaran
adalah Banteng-banteng di dalam nanti.

Penipu yang Tertipu

Promes: Terbujuk rayuan uang Arab, ia menerbitkan promes senilai US$2,5 miliar.

Kasihan pada Pak ...

Dia pergi ke luar negeri. Katanya, atas seizin kakak iparnya. Kalau
begitu, ya, sudah. Dari saya tidak dapat izin.

Saya Percaya ....

Dana APBN minim, lantas saya ambil inisiatif mencari dana dari luar negeri. Nah, langkah ini didukung. Saya tidak tahu berapa jumlah yang dibutuhkan dan berapa nilai promes yang diterbitkannya.

Sunday, January 10, 1999

Likuidasi Bank

Likuidasi Bank: Keputusan pemerintah mencabut izin 16 bank dianggap sebagai langkah berani. Nasabah menggugat.

Friday, January 08, 1999

Sandal Semen Gresik

Ia memilih tak berkomentar soal kasus yang mencoreng bursa di Tanah Air ini. Ia tak bersedia menjawab .

Thursday, January 07, 1999

Dicari Cara Jitu Bayar Utang

Utang Swasta: Utang swasta sebesar US$18 miliar dari total US$72 miliar segera jatuh tempo. Sementara itu, format penanganannya belum jelas dan masih dinegosiasikan. Persoalan ini bisa mengganjal paket reformasi IMF.


Sebuah berita gembira datang dari Negeri Matahari Terbit, Jepang. Perbankan di negeri itu sepakat menghapusbukukan (write-off) kredit macet swasta Indonesia sebesar 200 miliar yen atau sekitar US$1,5 miliar. Berita yang dilansir Kyodo News ini setidaknya membawa angin sejuk bagi Indonesia. Dari US$72 miliar utang swasta nasional, US$23,1 miliar di antaranya berasal dari Negeri Sakura itu. Maka, penghapusan 10%-15% utang dari Jepang ini bisa mengurangi beban.

Wednesday, January 06, 1999

Dia pun Menangis

Investasi: Investor asing menarik diri. Bursa sepi. Saham perusahaan mengalami tekanan jual. Dia pun menangis, tak kuasa menjawab.

Tuesday, January 05, 1999

BUMN Menutup Defisit

Privatisasi BUMN: Dua belas BUMN akan diprivatisasi, termasuk lima perusahaan yang sudah listing. Dana yang diraup ditargetkan bisa menutupi defisit anggaran yang sekitar Rp4,711 triliun.

Menguji Profesional Swasta

Reformasi BUMN: Sejumlah eksekutif swasta masuk birokrasi. Gaya kepemimpinan di perusahaan swasta akan ikut mewarnai.

Monday, January 04, 1999

Kok Takut Maling

Angka-angka misterius telah ditemukan untuk membantu bank-bank bermasalah. total kredit yang disalurkannya mencapai Rp76,7 triliun. Ternyata lebih dari separonya disalurkan ke perusahaan . Jumlahnya sekitar Rp47,3 triliun.

Sunday, January 03, 1999

Skenario Dua: Parlemen Jalanan

Aksi Mahasiswa: Sidang Istimewa MPR 1998 tampaknya akan menjadi
momentum bersatunya kembali kekuatan mahasiswa.

Nasib Anak-Anak

Bisnis Anak: Jauh sebelum Tommy, dua kakaknya telah lebih dulu diperiksa.

Mantan Jaksa Agung Soedjono C. Atmonegoro

Mungkin Soedjono C. Atmonegoro adalah jaksa agung yang paling singkat menjabat, tak lebih dari empat bulan. Ia dilantik oleh Soeharto, tetapi diberhentikan oleh Presiden B.J. Habibie. Soedjono digantikan oleh Andi Muhammad Ghalib, saat pria asal Madura tersebut bersiap memeriksa Soeharto.